Akan Kemana Arah Semua Promo Aplikasi Ini?
Sumber: unsplash.com |
Rasanya hampir tiap pekan, kita yang memasang aplikasi ojek online, tour & travel, dan berbagai aplikasi lifestyle lainnya, akan mendapatkan notifikasi di smartphone bahwa ada promo terbaru yang siap digunakan. Tentunya diikuti dengan syarat dan kondisi tertentu.
Karena pada dasarnya masih banyak orang yang sangat tertarik dengan segala sesuatu yang memiliki promo maupun potongan harga, maka promo-promo yang diberikan oleh aplikasi-aplikasi ini hampir pasti akan ramai peminat.
Lalu pertanyaan muncul. Akan sampai kapan aplikasi-aplikasi ini akan terus memberikan promo kepada penggunanya? Kemana arah dari promo Gojek, promo Grab, promo Traveloka, dan aplikasi lainnya akan berujung?
●●●
Pendapat saya, tujuan utama dari aplikasi gencar memberikan promo adalah untuk mengubah gaya hidup masyarakat. Mengubah gaya hidup yang semula masih melakukan segala sesuatu secara manual, dengan menggunakan aplikasi maka diharapkan bisa diubah untuk dilakukan secara digital.
Hal serupa sudah pernah kita temui dan rasakan ketika dulu untuk bisa saling bertukar kabar dengan kerabat yang terpisah jarak, kita harus mengirimkan surat dan menunggu balasan surat mereka. Konsep tersebut pelan-pelan mulai tergantikan seiring dengan hadirnya email, SMS, dan yang terkini chat messenger menggunakan aplikasi Whatsapp, Telegram, LINE, dan sebagainya.
Dunia terus berubah. Konsep berkirim pesan menggunakan Whatsapp mungkin tidak terbayang di benak banyak orang 20 tahun yang lalu. Tapi itu menjadi hal yang lumrah hari ini. Dan itulah yang sedang coba dilakukan oleh para pengembang aplikasi ini. Mereka mencoba mengubah gaya hidup banyak orang.
Dan saat ini, perubahan tersebut mulai terasa di sekeliling kita. Hampir di setiap tempat makan yang saya kunjungi, hampir pasti akan selalu ada sosok berjaket hijau yang ikut mengantri untuk membelikan pesanan pelanggan yang sesuai di aplikasi.
Sebuah fenomena yang sejauh ini dianggap sangat membantu bagi banyak orang, karena mereka terbantu untuk tetap bisa membeli makanan tanpa perlu keluar dari kediamannya. Cukup dengan membayarkan sejumlah uang sesuai harga makanan dan ongkos kirim kepada driver yang mengantarkan.
Sumber: unsplash.com |
Saya sendiri juga cukup sering memanfaatkan promo-promo aplikasi belakangan ini. Khususnya promo Grab Food jogja dengan kode MOTORANWAE atau GRABWAE. Dan kalau ingin mendapatkan potongan harga yang lebih besar saya gunakan MOTORANWAEOVO atau GRABWAEOVO. Sungguh sangat memanjakan pengguna semua promo ini.
Saya termasuk golongan yang oportunis, karena hanya menggunakan fitur pemesanan makanan dari Gojek maupun Grab ketika ada promo saja. Jika tidak ada, ya sudah saya masih bersedia untuk beli makanan sendiri menaiki motor.
Karena sejujurnya saya khawatir, jika terlalu mengandalkan jasa pemesanan makanan seperti ini, rasa malas akan semakin meningkat. Beli makanan sendiri juga merupakan salah satu ritual saya untuk bisa istirahat sejenak dari kesibukan menghadapi layar laptop atau smartphone ketika bekerja.
Pengecualian ada pada fitur ride sharing, atau biasa kita sebut ojek kalau di Indonesia. Khusus fitur ini saya acungi jempol karena sangat membantu orang yang berpergian jauh. Terutama untuk menuju terminal, stasiun atau bandara. Dan juga ketika sampai kota tujuan untuk menuju tempat persinggahan. Untuk fitur satu ini, saya tidak menunggu promo untuk menggunakannya, karena memang saya butuhkan di saat berpergian.
Lalu bagaimana jadinya ketika suatu saat nanti para pengembang aplikasi memutuskan untuk menghentikan promo gila-gilaan mereka ini? Tentu mereka memiliki batas waktu untuk memberikan semua promo ini, karena mereka juga memerlukan keuntungan yang bisa digunakan untuk tetap menjalankan bisnisnya.
Menurut saya, yang akan terjadi adalah perubahan gaya hidup yang terbagi menjadi tiga segmen:
- Segmen Terikat
Adalah mereka yang sudah sangat terbantu aktivitasnya dengan fitur-fitur yang disediakan oleh para pengembang aplikasi. Jadi ketika ada maupun tidak ada promo, mereka akan tetap menjadi pengguna setia fitur-fitur dari aplikasi tersebut. Segmen ini akan lebih banyak kita temui di masyarakat kota besar, karena tuntutan kesibukan yang begitu banyak dan kesulitan untuk keluar kantor maupun rumah karena kendala macet. - Segmen Oportunis
Kurang lebih seperti yang saya sebutkan tadi. Adalah mereka yang hanya menggunakan fitur aplikasi ketika ada promo atau hal yang menguntungkan saja. Karena promo-promo tersebut akan tetap ada, hanya jumlahnya saja yang tidak sebanyak sekarang. Segmen ini akan banyak di temui di kota besar maupun kecil, khususnya mereka yang masih memiliki kendaraan pribadi untuk bisa berpergian kemana-mana dan melakukan aktivitasnya secara mandiri. - Segmen Konvensional
Adalah mereka yang tidak menggunakan fitur dari aplikasi sama sekali. Akan banyak kita temui di kota kecil, dan beberapa di kota besar. Mereka ini biasanya adalah yang memang tidak tertarik untuk menggunakan fitur aplikasi karena kehidupannya sudah relatif stabil dan tenang. Contohnya seperti para orang tua kita sendiri.
Menurut pengamatan saya, penurunan jumlah pemberian promo sudah mulai dilakukan oleh Gojek. Saya masih ingat ketika dulu awal-awal menggunakan gojek sekitar 2-3 tahun yang lalu, masih begitu banyak promo yang mereka berikan. Tapi apakah pengguna layanan dan aplikasi mereka turun?
Sepertinya tidak juga. Saya sempat ngobrol dengan salah satu kenalan yang bekerja di Jakarta soal hal ini. Dan dia bilang, omset Gojek dari layanan gofood di area Jakarta dan sekitarnya saja itu sudah berhasil membuat perusahaan mereka mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Di Jakarta, dalam sekali transaksi Gofood, nominal yang harus dibayarkan dengan jumlah 100 ribu bukanlah hal yang sulit didapat.
Karena seperti kita tahu, banyak karyawan yang sudah terlanjur malas untuk menerobos kemacetan dan membeli makanan, bisa-bisa jam istirahat mereka habis di jalan. Akhirnya mereka memanfaatkan layanan Gofood hampir di setiap jam makan siang.
●●●
Nah sudah ada bukti bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan pengembang aplikasi ini bisa mengubah gaya hidup sebagian besar orang. Inilah contoh baik dari pemberian solusi dari permasalahan kehidupan sehari-hari dengan pemanfaatan teknologi digital. Tepat sasaran.
Sekarang mari berharap agar para perusahaan pengembang aplikasi ini tetap responsif terhadap masukan dan permasalahan yang dihadapi penggunanya. Sehingga mereka tetap bisa menjalankan bisnisnya dengan baik, dan masyarakat juga mendapatkan manfaat yang setimpal.
Comments
Post a Comment