Gojek, Grab, dan Pengalaman Menggunakannya
Original image: unsplash.com |
Dulu, untuk melakukan sebuah pekerjaan, interaksi yang dimiliki manusia praktis terbatas pada sesama manusia lainnya saja. Beli makanan di warung, kita berinteraksi dengan sang pemilik warung. Melamar kerja, kita berinteraksi dengan HRD dari perusahaan tempat melamar pekerjaan.
Sekarang, untuk melakukan sebuah pekerjaan, manusia memiliki mediator dalam bentuk aplikasi pada smartphone yang dimiliki. Tujuannya tentu, untuk memudahkan pekerjaan yang sebelumnya semua dilakukan secara manual, dan mungkin saja menghabiskan banyak waktu serta tenaga.
Dan karena tujuannya adalah untuk bisa membantu pekerjaan manusia, sudah sewajarnya kalau fungsi yang dimiliki aplikasi tidak makin menambah beban pekerjaan. Karena memang ada beberapa aplikasi yang seperti itu (Baca: Perlukah Semua Hal Dijadikan Aplikasi?).
Saya pun termasuk satu dari sekian banyak orang yang sudah merasakan manfaat dari adanya smartphone beserta aplikasinya. Sekarang saya cukup terbantu dengan adanya Gojek maupun Grab untuk membantu aktivitas dan kebutuhan sehari-hari.
Kedua aplikasi tersebut memiliki fitur dan kegunaan yang serupa. Tapi tetap saja, suatu produk, mau semirip apapun isi dan bentuknya, akan tetap memberikan pengalaman yang berbeda bagi masing-masing penggunanya.
Mari bahas lebih detail.
●●●
1. Pemberian review pada driver atau pesanan makanan
Dua aplikasi ini menawarkan fitur yang serupa, yaitu membantu aktivitas sehari-hari, terutama masyarakat di kota besar. Keluhan susahnya mendapatkan moda transportasi untuk berangkat kerja, tetap bisa beli makan walaupun sedang sibuk, mengirim barang yang ketinggalan di rumah, atau beli tiket film, semuanya coba diselesaikan oleh aplikasi ini.
Dari sekian banyak fitur yang ditawarkan Gojek/Grab, yang cukup sering saya gunakan adalah Gofood/Grabfood, layanan pemesanan makanan yang dibelikan dan diantarkan langsung oleh para driver.
Ada pengalaman yang ditawarkan oleh fitur tersebut dan menurut saya tepat guna, yaitu pemberian review atas layanan yang diberikan oleh driver maupun makanan/minuman yang kita beli. Untuk review terhadap driver akan bisa kita lakukan secara langsung setelah driver mengantarkan pesanan. Sementara pemberian penilaian makanan/minuman baru bisa dilakukan sekitar 15-30 menit setelah kita menyelesaikan proses pembayaran kepada driver.
Pemberian review pada driver di aplikasi Grab |
Kenapa saya bilang tepat guna?
Kita bisa langsung memberikan penilaian kepada driver berdasarkan pengalaman berkomunikasi melalui pesan singkat di aplikasi, sikap mereka ketika mengantarkan pesanan, membelikan pesanan sesuai instruksi yang diberikan, dan bisa mengantarkan pesanan ke lokasi yang sesuai, karena memang sampai situ sajalah interaksi yang akan kita dapatkan dengan driver.
Dan untuk penilaian makanan/minuman, dengan rentang waktu 15-30 menit, itu adalah rentang waktu yang cukup bagi kita untuk menikmati makanan/minuman yang kita beli. Sehingga ketika selesai menikmati hidangan, kita bisa memberikan penilaian. Kalau penilaian makanan/minuman langsung diberikan pada kita setelah menyelesaikan pembayaran, maka kemungkinan yang terjadi adalah penilaian kita akan kurang akurat karena belum merasakan hidangannya sama sekali.
Pemberian review pada makanan/minuman di aplikasi Gojek |
2. Cara pemakaian voucher promo
Ketika menggunakan fitur pemesanan makanan, dua aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk menggunakan promo potongan harga dengan caranya masing-masing.
Gojek secara otomatis akan bisa mendeteksi pesanan anda apakah memenuhi syarat/ketentuan atau tidak untuk bisa menggunakan sebuah voucher promo. Jika bisa, maka secara otomatis pula harga akhir dari pesanan akan berkurang sesuai promo yang diberikan.
Voucher promo pada Gofood yang secara otomatis bisa digunakan |
Grab, menurut pengamatan saya sejauh ini, untuk menggunakan voucher promo, tiap pengguna perlu mengetikkan secara manual kode promo untuk bisa mendapatkan potongan harga dari pesanan, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Dan setelah mengetikkan secara manual, karena kurang teliti membaca syarat dan ketentuan, masih ada kemungkinan kode promo tersebut tidak bisa digunakan karena belum memenuhi syarat, yang membuat beban pekerjaan bertambah untuk bisa menggunakan promo tersebut.
Voucher promo pada Grabfood yang muncul setelah kita ketikkan kode promo |
Mungkin Grab menerapkan hal tersebut karena memang, kode promo yang mereka berikan tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada semua penggunanya. Tapi, ada batas maksimum pemakaian dalam satu hari yang jumlahnya tidak kita ketahui. Jadi seolah-olah Grab menerapkan semacam sistem perlombaan bagi para penggunanya untuk bisa menggunakan kode promo.
Sedangkan Gojek, tidak semua orang bisa mendapatkan voucher promo yang sama. Sehingga memiliki voucher promo terasa lebih eksklusif ditambah dengan penggunaannya yang otomatis.
Dua aplikasi, dengan fitur yang serupa dan pengalaman penggunaannya yang unik.
●●●
Dua contoh di atas adalah sentuhan yang mungkin terkesan sederhana pada sebuah aplikasi, tapi berhasil memberikan impresi yang bagus pada para penggunanya. Dan saya yakin, dibalik sentuhan yang sederhana itu, ada kerja dan diskusi yang dilakukan secara mendalam oleh para tim dibalik layar yang memutuskan bahwa sentuhan sederhana tersebut perlu diberikan.
Yang terlihat sederhana di permukaan, belum tentu sesederhana itu dalam proses pembuatan.
Punyakah kamu pengalaman menggunakan aplikasi yang berhasil memberikan kesan unik melalui hal-hal sederhana di dalamnya?
●●●
Baca juga tulisan lainnya:
Comments
Post a Comment