Jika Tanpa Tanya
Original work from Masbobz |
Bagaimana jika semua orang terlahir tanpa memiliki rasa ingin tahu?
Bagaimana jadinya kehidupan manusia jika tidak pernah ada pertanyaan yang berujung pada pencarian jawaban?
Menurut saya, apa yang manusia ciptakan sejak dulu sampai sekarang adalah karena diawali sebuah rasa ingin tahu. Dengan berbekal rasa ingin tahu tersebut, maka dipertanyakanlah hal yang manusia pikirkan. Ditanyakan kepada siapa? Kepada sesama manusia lainnya. Kemudian terjadilah interaksi antara mereka yang bertujuan untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang terlontar.
Bisa dimulai dari hal yang paling sederhana dengan pertanyaan berikut:
Kenapa saya merasa kedinginan?
Sebuah pertanyaan yang mungkin pertama kali dilontarkan oleh manusia pra sejarah kepada sesamanya, yang pada akhirnya mereka berusaha mencari jawabannya. Lalu kemudian mereka berhasil menemukan jawabannya dengan cara menutupi badannya dengan benda yang bisa dikenakan mereka kemanapun perginya yang disebut pakaian.
Dari pertanyaan sederhana itu, model pakaian terus berevolusi dari tiap masa ke masa menyesuaikan kebutuhan manusia. Dari pertanyaan sederhana itu pula bisa lahir berbagai macam brand ternama yang bisa menghidupi banyak orang melalui produksi pakaiannya.
Hanya dari sebuah pertanyaan sederhana.
●●●
Original image: unsplash.com |
Contoh lainnya:
Bagaimana caranya saya bisa menyebarluaskan ilmu dan penemuan yang saya dapatkan ini kepada lebih banyak orang?
Pertanyaan yang mungkin terucap pertama kali dari seorang yang berilmu dan ingin membagikan ilmunya sampai akhirnya terciptalah sekolah sebagai jawabannya. Dari pertanyaan sederhana tersebut, sekolah pun berevolusi dari yang awalnya mungkin tidak ada kriteria khusus untuk bisa masuk sekolah, hingga sekarang terciptalah sekolah dengan berbagai jenjang dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Dari sebuah pertanyaan "Bagaimana caranya memberikan hiburan kepada orang tanpa mereka perlu beranjak dari tempatnya?" terciptalah acara televisi dengan berbagai ragamnya.
Dari sebuah pertanyaan "Bagaimana caranya agar toko roti saya bisa mendapatkan lebih banyak pelanggan?" terciptalah berbagai media promosi yang diikuti dengan terciptanya tempat percetakan maupun agensi periklanan.
Dari sebuah pertanyaan "Apakah dia adalah orang yang selama ini saya cari dan akan menjadi teman hidup saya?" terciptalah hubungan istimewa antara laki-laki dan perempuan yang berujung pada sebuah ikatan pernikahan.
●●●
Setelah mencoba mencari sumber dari semua hal yang ada sekarang ini, saya jadi sadar, mungkin anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah akal pikiran yang berisi berbagai rasa ingin tahu, sesederhana apapun rasa ingin tahu tersebut.
Rasa ingin tahu lah yang membuat peradaban manusia terus berkembang, yang semoga menuju ke arah yang lebih baik. Rasa ingin tahu juga lah yang membuat manusia terus bertahan hidup. Dengan rasa ingin tahu, semua hal yang tadinya tidak ada, berhasil diciptakan oleh manusia yang kemudian bisa digunakan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Saya percaya bahwa setiap manusia pasti dikaruniai akal pikiran dan rasa ingin tahu sejak lahir. Yang membedakan tentu proses setelahnya. Apakah rasa ingin tahu mereka mendapatkan tempat untuk dibebaskan atau justru ditahan sedemikian rupa karena berbagai pertimbangan.
Original image: unsplash.com |
Pada akhirnya, yang cukup membedakan orang yang satu dengan lain, entah dari segi keilmuan atau kesejahteraan, adalah karena kesempatan mereka untuk memelihara rasa ingin tahunya sampai dewasa. Memelihara rasa ingin tahu berarti sesorang bisa terus mengembangkan diri untuk mencapai potensi terbaiknya atas hal-hal yang dia minati dan ingin ketahui.
Dan dengan mencapai potensi terbaik, biasanya akan diikuti juga dengan pemahaman akan bidang yang ditekuni dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Sebagai contoh. Dengan rasa ingin tahu yang terus terpelihara, orang yang memiliki minat dan rasa ingin tahu soal sepak bola, akan terus mengikuti minatnya tersebut dengan mencari berita tentang sepak bola, klub yang ingin didukung, sampai bermain langsung bahkan. Dan hasil dari minat yang terus terpelihara tersebut adalah bisa jadi orang tersebut akan menjadi seorang jurnalis sepakbola handal, pelatih handal, dan pemain profesional yang namanya dikenal dimana mana.
Dari rasa ingin tahu yang terus terpelihara juga lah, seseorang yang punya minat terhadap cerita fiksi, akan terus menerus membaca berbagai macam buku cerita fiksi, menulis cerita fiksinya sendiri, dan mungkin bisa berakhir menjadi penulis cerita fiksi yang bukunya laris di berbagai negara.
Sayangnya belum atau bahkan tidak semua orang punya kemewahan seperti itu untuk bisa mengembangkan potensi terbaiknya, yang pada akhirnya berujung pada kesenjangan di berbagai aspek.
Semoga kita termasuk orang yang mendapat kesempatan untuk terus memelihara minat dan rasa ingin tahu kita. Jika bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki kesempatan tersebut, bantulah semampu kita agar minat dan keingin tahuan mereka tidak padam.
⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼
Baca artikel terkait:
Comments
Post a Comment