Masih Amankah Pekerjaan UI/UX Designer?
Original image: unsplash |
Saya selalu memiliki pertanyaan mengenai apakah sebuah pekerjaan yang ada saat ini, suatu saat bakal bisa tergantikan.
Tidak terkecuali saat mulai mendalami bidang UI/UX Design.
Saya melihat ada antusiasme yang begitu besar dari banyak rekan-rekan untuk mempelajari hal ini. Terlihat dari beberapa grup Facebook, Whatsapp maupun Telegram dari komunitas UI/UX yang saya ikuti. Tiap harinya begitu banyak rekan-rekan yang membagikan pengetahuan seputar UI/UX, menunjukkan portoflio mereka untuk bisa menginspirasi rekan yang lain atau untuk meminta saran dan berdiskusi. Komunitas yang sangat sehat.
Tapi di satu sisi, pertanyaan tersebut selalu muncul:
"Apakah profesi ini masih akan aman dalam beberapa tahun ke depan?"
Karena jujur begitu banyak pekerjaan yang hilang dan tergantikan sejak internet dan teknologi semakin berkembang. Tapi itu juga membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi orang yang mau terus menyesuaikan dengan perubahan dan belajar.
Memiliki kekhawatiran lewat pertanyaan tersebut cukup bermanfaat, karena kita dibuat untuk tetap waspada dengan perubahan yang bisa terjadi kapan saja. Sehingga mau tidak mau kita harus terus belajar untuk bisa tetap fit in, cocok dengan kebutuhan di dunia kerja profesional.
●●●
Pada akhirnya pertanyaan yang timbul dari kekhawatiran tersebut mulai terjawab ketika pada bulan Februari lalu, saya mengikuti acara Campus Roadshow yang diadakan Traveloka. Di acara ini, selain membuka lowongan pekerjaan, Traveloka juga mengadakan talk show yang terbagi dalam beberapa sesi. Ada sesi pengenalan aplikasi Traveloka secara umum, cerita mengenai kerja di balik layar terciptanya aplikasi Traveloka dari UI/UX Designer dan Mobile developer, dan juga ada sesi tips pembuatan CV bagi para jobseeker.
Traveloka Campus Roadshow Yogyakarta |
Saat tiap sesi dimulai, para peserta dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan melalui slido, dan pertanyaan terpilih akan dibacakan langsung oleh pembicara di akhir sesi.
Merasa punya kesempatan untuk mendapat jawaban dari pertanyaan yang selama ini cuma saya pikirkan saja, cobalah saya mengajukan pertanyaan yang isinya kurang lebih seperti ini:
Apakah profesi UI/UX Designer masih aman dalam beberapa tahun ke depan? Karena saat ini sudah ada tools yang memungkinkan untuk mengubah coretan di buku menjadi high fidelity design.
Tools yang saya maksud tersebut benar sudah ada, namanya adalah Uizard. Kemunculan tools tersebutlah yang semakin menambah rasa penasaran saya untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan tersebut.
Uizard, tools yang bisa mempercepat pembuatan hi-fi design |
Sayangnya, sampai akhir sesi yang saya ikuti, pertanyaan tersebut tidak terpilih. Barangkali belum rejeki. Ketika saya keluar ruangan untuk istirahat sebelum masuk sesi selanjutnya, di booth khusus untuk bertanya-tanya soal design yang disediakan Traveloka, saya malah bertemu langsung dengan pembicara di sesi sebelumnya.
Tanpa pikir panjang langsung saya temui si pembicara dan menanyakan langsung pertanyaan saya yang tidak terpilih lewat slido tadi.
Dan saya mendapatkan jawaban yang cukup melegakan. Begini kira-kira jawabannya:
Jika memang ada tools seperti itu, justru malah akan membantu pekerjaan UI/UX Designer. Karena kita bisa jadi lebih fokus ke hal-hal yang lebih krusial. Contohnya seperti memikirkan solusi desain yang paling efektif untuk membuat sebuah fitur dari keseluruhan aplikasi. Jadi waktu kita tidak banyak terkuras untuk membuat high fidelity design saja.
Sudut pandang yang menarik, dan sekaligus kembali diingatkan bahwa sesungguhnya inti dari profesi UI/UX Designer adalah bagaimana kita bisa menawarkan solusi dari permasalahan yang ingin coba diselesaikan lewat aplikasi, dengan menggunakan desain. Membuat high fidelity design di aplikasi seperti Adobe XD, Sketch, Figma adalah salah satu bagian saja dari keseluruhan pekerjaan seorang UI/UX Designer.
Saya pun mulai berpikiran serupa setelah mendengar jawaban tersebut. Karena di proyek yang sedang saya kerjakan saat ini untuk membangun sebuah learning management system, ada begitu banyak solusi yang perlu saya tawarkan untuk bisa membuat sebuah flow website yang efektif.
Dan jika saya bisa memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan solusi-solusi tersebut dengan cara dibantu adanya tools untuk mengkonversi coretan menjadi high fidelity design, maka terciptanya sebuah website dengan fitur yang efektif akan sangat mungkin untuk diwujudkan.
Kesimpulan:
Tanda-tanda bahwa dalam beberapa tahun ke depan akan bermunculan tools yang bisa mempercepat pembuatan high fidelity design sudah ada. Mari mulai fokus untuk lebih melatih kemampuan problem solving melalui desain. Karena model pekerjaan kreatif seperti problem solving ini yang masih akan sulit tergantikan oleh algoritma komputer.
●●●
Baca artikel lainnya:
Artikel artikel anda sangat bermanfaat. terimakasih sudah berbagi tulisan tersebut. lanjutkan.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung
DeletePada akhirnya UX/UI Design adalah sebuah solusi dari masalah.. dan ini akan sulit atau mungkin tergantikan oleh komputer ya mas
ReplyDeleteBetul sekali mas. Yang penting terus mau belajar dan adaptasi juga
Delete