Pakai Wireframe, Untuk Hemat Durasi Rapat
Sumber: unsplash.com |
Situasi pandemi, memaksa banyak hal yang biasanya dilakukan secara offline, dialihkan menjadi online. Meeting bersama anggota tim di tempat kerja salah satunya. Mungkin sebelum pandemi pun, online meeting sudah umum terjadi, apalagi untuk perusahaan atau perorangan yang memiliki klien dari luar negeri.
Tapi untuk tim yang seluruh anggotanya berdomisili di suatu daerah yang sama, bertemu secara langsung untuk meeting, entah itu di kantor yang disediakan maupun diluar kantor, sudah umum dilakukan. Dan tibalah pandemi ini, keumuman itu mulai pelan-pelan tergantikan.
Melakukan pertemuan di ruang tertutup ber-AC jadi salah satu tempat rawan untuk terjadi penularan. Online meeting jadi lebih sering dilakukan.
●●●
Sejak akhir Maret bahkan, semua urusan pekerjaan saya lakukan di kampung halaman, secara online. Entah itu pekerjaan full-time di kantor, maupun pekerjaan part-time di proyekan. Kendala sudah pasti sering terjadi. Masalah koneksi lah, belum lagi microphone atau speaker yang bermasalah, sampai urusan buka pintu karena ada tamu pun bisa jadi kendala.
Durasi meeting yang harusnya bisa selesai dalam waktu relatif singkat, akhirnya bisa terpaksa molor karena kendala-kendala itu.
Tapi sejujurnya, dengan berbagai macam kemungkinan kendala tersebut, akhirnya malah memaksa saya untuk kepikiran satu hal ini: bagaimana supaya tidak harus melakukan meeting, tapi berbagai hal yang perlu didiskusikan bisa tetap dilakukan?
Karena kebetulan pekerjaan saya sebagai UI Designer, orang yang kerjaannya membuat desain final dari sebuah website maupun aplikasi, saya mendapatkan solusinya dari hal yang sebenarnya sudah pernah saya lakukan.
Yaitu melalui wireframe.
Wireframe ini kalau bisa saya bilang, adalah desain kasar dari website/aplikasi yang akan dibuat. Karena masih berupa desain kasar, akhirnya pembuatannya pun tidak perlu makan waktu lama, bahkan lewat corat coret di kertas pun bisa, yang terpenting terbentuk dulu kerangka desainnya akan seperti apa.
Bentuknya biasanya akan seperti ini.
Contoh tampilan wireframe dari sebuah website admin panel |
Contoh wireframe di atas saya buat menggunakan whimsical.com , sebuah aplikasi web-based yang cukup praktis untuk kebutuhan pembuatan wireframe website/aplikasi. Semua komponen yang sering ditemukan dalam website maupun aplikasi sudah disediakan, dari mulai tombol, ikon, gambar, tab, dan masih banyak lagi.
Solusi yang saya pikirkan ini akhirnya terbukti berhasil di proyek sampingan yang saya kerjakan.
Saat itu ceritanya saya perlu konfirmasi dari tim programmer, apakah alur dari sebuah fitur yang sedang dikembangkan sudah benar sesuai yang ada di bayangan saya. Daripada cuma mengawang-awang, saya gambarkan saja di wireframe.
Waktu pembuatan mungkin cuma butuh kurang dari 15 menit, wireframe saya share ke tim, saya minta konfirmasi ke mereka, dan setelah mereka pelajari, konfirmasi pun saya dapatkan bahwa alur yang saya buat di wireframe itu sudah sesuai. Total waktu kurang lebih 30 menit.
Diskusi ide menggunakan wireframe |
Akhirnya saya dan anggota tim malah tidak melakukan online meeting sama sekali, karena cukup lewat konfirmasi chat.
Dan jika diskusi itu dilakukan lewat online meeting, durasinya pun tidak akan lama, karena saya sudah menyiapkan ide yang saya pikirkan melalui wireframe.
Kalau misal proses brainstorming ide itu dilakukan melalui online meeting, kemungkinan besar durasinya akan berlangsung cukup lama. Selain karena kendala seperti koneksi internet, microphone, speaker yang bermasalah, masalah lain yang mungkin muncul adalah seringkali saat meeting, ide-ide yang muncul tidak terdokumentasikan dengan baik dalam bentuk catatan maupun wireframe. Yang akhirnya berujung ide tersebut menguap begitu saja. Dan karena masalah koneksi, ada kemungkinan juga ketika seseorang membagikan idenya, peserta lain kurang menangkapnya dengan baik.
Wireframe bisa jadi solusi bagi saya di proyek yang saya kerjakan.
●●●
Kesimpulan
Membuat wireframe, menurut saya sama dengan bertanggung jawab dengan ide yang kita punya. Karena ide tersebut bisa terdokumentasikan dengan baik dan lebih mudah untuk dipahami. Selain itu ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan membuat wireframe:
- Punya panduan yang lebih jelas untuk pembuatan desain
- Validasi ide dengan anggota tim
- dan Bisa membuat diskusi lebih efektif
Terakhir, tools yang saya gunakan di atas bukanlah patokan dalam pembuatan wireframe. karena beberapa orang merasa lebih cepat untuk menuliskan atau menggambarkan idenya lewat coretan di buku bahkan. Tidak ada masalah sama sekali dengan itu. Gunakan tools yang nyaman saja bagi kita.
Comments
Post a Comment