Menceritakan Ulang Agar Tidak Hilang
"Ilmu yang bermanfaat, yang diajarkan kepada orang lain, adalah salah satu dari tiga amalan yang pahalanya tidak akan terputus."
Begitu dalam ajaran Islam.
Ada masanya, saya merasa tidak rela berbagi ilmu yang sudah susah-susah didapatkan. Takut nanti orang lain malah lebih jago dari saya. Akhirnya saya simpan sendiri ilmu soal cara membuat website, merancang website dan aplikasi, dan masih banyak lagi. Kalau orang lain mau tahu, mereka harus cari sumber belajar sendiri.
Makin lama disimpan, ternyata saya malah merasa tidak berkembang, alias pemahaman ilmu saya di situ-situ saja.
●●●
Perspektif saya berubah ketika dulu, dua atau tiga tahun sebelum pandemi, saya tiba-tiba dapat ilmu gratis dari rekan kerja di kantor. Kebetulan kami sempat mengerjakan beberapa project freelance website development barengan. Suatu saat dia memberi tahu saya untuk coba memasarkan jasa website design juga di situs job portal untuk freelancer.
Dia kasih tahu semua cara-caranya sampai saya paham. Saya beranikan diri untuk mulai cari klien, dan dapatlah klien pertama. Saya hubungi dia, dan mengucapkan terima kasih. Kalau bukan karena kerelaannya untuk berbagi ilmu, saya tidak mungkin bisa dapat pengalaman ini. Dia pun ikut senang dengan keberhasilan saya menggaet klien pertama.
Anehnya, rekan saya saat itu justru belum pernah berhasil dapat klien dari situs job portal yang dia sarankan sendiri, bahkan sampai saya dapat beberapa klien setelahnya. Tapi apa yang terjadi berikutnya? Dia dapat banyak tawaran project dari jalur lainnya.
Pengalaman itu akhirnya yang membuat saya sekarang bisa dengan santai berbagi ilmu yang saya dapat. Dengan harapan, mudah-mudahan ada orang yang bisa terbantu dengan ilmu yang saya bagikan, satu dua orang pun tak masalah.
●●●
Sumber: unsplash.com |
Dalam tiga sampai empat tahun terakhir ini, kalau diingat-ingat saya lumayan banyak berbagi pengalaman dan ilmu di berbagai tempat. Sebelum pandemi, saya membagikan apa yang saya tahu soal website frontend development ke rekan kerja di kantor. Di masa pandemi dan WFH, saya sering berbagi ilmu dan pengalaman soal UI/UX Design ke orang umum dan rekan kerja di berbagai online event.
Itu yang secara lisan. Kalau yang secara tertulis, saya juga menuliskan pengalaman di blog ini dan media publikasi kantor di Medium. Keduanya, lisan dan tertulis, mendapatkan apresiasi yang baik dari mereka yang mendengarkan dan membaca.
Apresiasi adalah bonus. Manfaat yang paling terasa adalah, ilmu yang saya bagikan jadi lebih mudah diingat, seperti sudah punya lahan sendiri di ingatan saya.
Dengan manfaat sebesar itu, rasanya nyaris tidak mungkin saya akan merasa tidak rela lagi untuk berbagi ilmu.
⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼⎼
Baru nemu blog keren ini saya mas, salam kenal hehe
ReplyDelete